Ibadah

Bolehkah Membuat Daftar Kontrol Amalan Harian?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Bolehkah Membuat Daftar Kontrol Amalan Harian?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang bolehkah membuat daftar kontrol amalan harian? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Bismillah, maaf ustadz. Mau tanya tentang riwayat ini:

Amr bin Salamah Al Hamdani berkata:

Suatu saat sebelum shalat dhuhur kami pernah duduk-duduk di depan pintu Abdullāh bin Mas’ūd. Kami akan berjalan bersama beliau ke masjid ketika beliau ke luar rumah.

Tiba-tiba Abū Musa Al-Asy’ari datang dan berkata, “Apakah Abū Abdurrrahman ibnu Mas’ūd, sudah keluar?” Kami jawab, “Belum.” Maka Abū Musa Al Asy’ari pun ikut duduk bersama kami menunggu Ibnu Mas’ūd keluar.

Ketika Ibnu Mas’ūd keluar kami langsung berdiri bersamaan, Abū Musa Al Asy’ari pun langsung berkata, “Wahai Abū Abdurrrahman (Ibnu Mas’ud), di masjid aku melihat sesuatu yang asing tapi Alhamdulillāh menurutku perbuatan mereka adalah suatu kebaikan.”

(Garis bawahi perkataan Abū Musa Al Asy’ari di sini, “Tapi Alhamdulillāh menurutku perbuatan mereka adalah suatu kebaikan.”)

Ibnu Mas’ūd pun bertanya, “Apa yang mereka lakukan?” Abū Musa Al Asy’ari menjawab, “Apabila umur Anda panjang, Anda akan melihatnya sendiri.”

Di sana aku melihat sekelompok orang duduk melingkar di masjid untuk menunggu waktu shalat. Setiap lingkaran ada pemimpinnya. Di depan setiap orang dari mereka ada batu-batu kerikil, pemimpin mereka berkata, “Bertakbirlah 100 kali.” Orang-orang pun bertakbir 100 kali. “Bertahlillah 100 kali.” “Bertasbihlah 100 kali.” orang-orang pun bertasbih 100 kali.

Ibnu Mas’ūd bertanya, “Apa yang engkau katakan kepada mereka?” Abū Musa Al Asy’ari berkata, “Aku tidak mengatakan sepatah kata pun, aku menunggu pendapat atau perintah darimu.”

Ibnu Mas’ūd berkata, “Apakah kamu tidak perintahkan kepada mereka agar mereka menghitung dosa-dosa mereka saja dan kamu jamin bahwa kebaikan mereka tidak akan hilang sia-sia di sisi Allāh?”

Lalu beliau pun akhirnya berjalan menuju mereka dan kami pun mengikuti beliau hingga sampai tempat mereka berkumpul. Beliau berdiri di hadapan mereka lalu berkata, “Perbuatan apa yang kalian lakukan ini?” Mereka menjawab, “Wahai Abū Abdillāh (Ibnu Mas’ud), ini hanya batu kerikil yang kami gunakan untuk menghitung takbir, tahlil dan tasbih kami.”

Baca Juga:  Hukum Shalat Ghaib Dalam Islam

Ibnu Mas’ūd pun berkata, “Hitung saja dosa-dosa kalian, saya jamin amal baik kalian tidak akan hilang walau pun hanya sedikit.”

Dari riwayat ini apakah berarti tidak boleh juga membuat daftar kontrol amalan-amalan harian, seperti sholat, dzikir, kegiatan menuntut ilmu, dan ibadah-ibadah lainnya? atau bagaimana Ustadz?

Mohon tanggapannya Ustadz, jazakallahu khayran.

(Ditanyakan oleh Fulanah – Sahabat BiAS melalui grup WhatsApp)


Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya benar sekali terutama jika daftar amal ibadah ini diketahui oleh orang lain karena bisa menjadi sebab besar munculnya riya’. Dan sudah banyak ulama yang memberikan fatwa akan tidak bolehnya perbuatan tersebut.

Di antaranya Imam Ibnu Utsaimin, Syaikh Shalih bin Abdillah bin Fauzan Al-Fauzan, kemudian Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Barak dll.

Akan tetapi jika daftar ini hanya kita saja yang mengetahuinya dan dilakukan sebagai bentuk muhasabah maka sebagian ulama membolehkannya di antaranya Syeikh Abdul Aziz Al-Fauzan di antara dalilnya adalah ucapan sahabat Umar bin Khathab radhiyallahu anhu:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ

“Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal.”

(HR Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf no. 35600)

Wallahu ta’ala a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. حفظه الله
Selasa, 22 Jumadil Akhir 1443 H/ 25 Desember 2022 M

Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA.
Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله klik disini

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button