KonsultasiMuamalah

Bolehkah Laki-laki Menyimpan Logam Mulia?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Bolehkah Laki-laki Menyimpan Logam Mulia?

Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Mau nanya hukum bagi laki-laki menyimpan logam mulia itu bagaimana ya ustadz? Apakah sama hukumnya jika menyimpan perhiasan emas?
Mohon bantuan jawabannya ustadz. Syukron

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

(Disampaikan oleh Fulanah di JakTim, Admin N07)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wash-shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, amma ba’du.

Kami memohon pertolongan kepada Allah agar membimbing kami dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada, sehingga jawaban ini nanti akan menjadi pemberat amalan kebaikan di sisi-Nya, aamiin.

Menyimpan logam mulia diperbolehkan bagi laki-laki, tidak ada masalah padanya.
Bahkan boleh bagi laki-laki menyimpan emas maupun perak.
Yang dilarang adalah menggunakan perhiasan emas bagi laki-laki,

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Barra’ bin ‘Azib, beliau berkata :

نَهَانَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ سَبْعٍ: نَهَانَا عَنْ خَاتَمِ الذَّهَبِ ” أَوْ قَالَ: ” حَلْقَةِ الذَّهَبِ، وَعَنِ الحَرِيرِ، وَالإِسْتَبْرَقِ، وَالدِّيبَاجِ، وَالمِيثَرَةِ الحَمْرَاءِ، وَالقَسِّيِّ، وَآنِيَةِ الفِضَّةِ. وَأَمَرَنَا بِسَبْعٍ: بِعِيَادَةِ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعِ الجَنَائِزِ، وَتَشْمِيتِ العَاطِسِ، وَرَدِّ السَّلاَمِ، وَإِجَابَةِ الدَّاعِي، وَإِبْرَارِ المُقْسِمِ، وَنَصْرِ المَظْلُومِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kami dari tujuh perkara yaitu :

  1. Melarang mengenakan cincin dari emas
  2. Memakai sutera
  3. Memakai istibraq (salah satu jenis sutra),
  4. Memakai dibaj (salah satu jenis sutra),
  5. Memakai misarah hamra` (salah perabot (bantal) dari sutra),
  6. Memakai Qasiy (salah satu jenis sutra), dan
  7. Memakai bejana air dari perak,

Dan memerintahkan kami tujuh perkara, yaitu :

  1. Menjenguk orang sakit,
  2. Mengiringi jenazah,
  3. Mendo’akan orang bersin,
  4. Menjawab salam,
  5. Memenuhi undangan,
  6. Menunaikan sumpah orang lain atas kita, dan
  7. Menolong orang yang terzhalimi.”

(HR. Al-Bukhari no. 5863 dan Muslim )

Kemudian jika simpanan logam mulia tersebut berbahan emas atau perak, maka harus dizakati setiap memenuhi dua syarat :

  1. Haul (dimiliki 1 tahun hijriyah)
  2. Mencapai nishab (85 gr emas atau 595 gr perak).

Adapun jika logam mulia tersebut bukan berbahan emas dan perak, maka tidak dizakati.

Jika seorang yang menyimpan emas dan perak dan sudah memenuhi syarat sebagai seorang yang wajib berzakat, maka wajib mengeluarkan 1/40 nya.

Jika ia enggan mengeluarkan zakatnya, maka ia harus bersiap-siap untuk diadzab oleh Allah ta’ala, sebagaimana firmannya :

وَٱلَّذِینَ یَكۡنِزُونَ ٱلذَّهَبَ وَٱلۡفِضَّةَ وَلَا یُنفِقُونَهَا فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ فَبَشِّرۡهُم بِعَذَابٍ أَلِیمࣲ ۝  یَوۡمَ یُحۡمَىٰ عَلَیۡهَا فِی نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكۡوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمۡ وَجُنُوبُهُمۡ وَظُهُورُهُمۡۖ هَـٰذَا مَا كَنَزۡتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمۡ تَكۡنِزُونَ

“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah (enggan menunaikan zakat), maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu disengatkan dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”.
(QS. At-Taubah : 34 – 35)

Kesimpulannya :

  1. Boleh bagi laki-laki menyimpan logam mulia.
  2. Jika logam mulia tersebut berupa emas dan perak maka wajib dizakati jika memenuhi syaratnya.

Semoga bermanfaat.

 

Wallohu A’lam
Wabillahittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc حفظه الله
📆 Selasa, 6 Dzulqa’dah 1440H / 9 Juli 2019M



Ustadz Ratno, Lc.
Dewan Konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), Alumni Universitas Islam Madinah jurusan Hadits
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Ratno حفظه الله  
klik disini

Ustadz Ratno, Lc.

Beliau adalah alumni Arabic Language Institute, King Saud University Riyadh Saudi Arabia Tahun 2013. Alumni S1 Jurusan Hadits, Universitas Islam Madinah Saudi Arabia Tahun 2014-2018. Begitu juga alumni S2 Study Qur'an Hadits UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2019-2021. Aktivitas beliau sekarang adalah sebagai Dewan Pembina Yayasan Anak Muslim Ceria. Pengisi Kajian Radio Muslim Yogyakarta. Pengajar Ma'had Al-Ilmi Yogyakarta, Ma'had Darussalam Asy-Syafi'i Yogyakarta, dan beberapa kajian online maupun offline di Yogyakarta dan sekitarnya.

Related Articles

Back to top button