FiqihKonsultasi

Riwayat Mengecup 2 Jempol Diusapkan ke Mata

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Pertanyaan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz, apakah hadits di bawah ini shahih ?

FAEDAH MENCIUM DAN MENGUSAPKANNYA KEMATA SAAT ADZAN

Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman al-Maghrabi berkata:

وَرُوِيَ عَنْ الْخَضِرِ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَنَّهُ قَالَ : مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ يَقُولُ : أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ مَرْحَبًا بِحَبِيبِي وَقُرَّةِ عَيْنِي مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يُقَبِّلُ إبْهَامَيْهِ ، وَيَجْعَلُهُمَا عَلَى عَيْنَيْهِ لَمْ يَعْمَ ، وَلَمْ يَرْمَدْ أَبَدًا (مواهب الجليل في شرح مختصر الشيخ خليل – ج 3 / ص 355)

Diriwayatkan dari Nabi Khidhir Alayhi sallam bahwa ia berkata: “Barang siapa yang mendengar bacaan muadzin “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, lalu ia berdoa “Marhaban bihabibiy waqurrati ainiy Muhammadibni Abdillah S.”, lalu mengecup dua jari jempolnya dan diletakkan (diusapkan) ke kedua matanya, maka ia tidak akan mengalami buta dan sakit mata selamanya.” (Mawahib al-Jalil Syarh Mukhtashar asy-Syaikh Khalil juz 3 halaman 355).

جَزَاكَ الله خَيْرًا

(Tantri, SAHABAT BiAS T07 G-47)

Jawaban

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Bismillah

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Ritual ini merupakan salah satu bentuk kebid’ahan dalam agama. Dan hadits yang mendasarinya adalah hadits palsu karena ada keterputusan sanad, serta keberadaan rawi yang dhaif sebagaimana dinyatakan oleh Imam As-Sakhawi di dalam kitab Al-Maqoshid Al-Hasanah.

Berikut kami nukilkan pernyataan Syaikh Mayshur Hasan Ali Salman ketika beliau menjelaskan kesalahan-kesalahan di dalam shalat, beliau menyatakan :

أورد أبو العباس أحمد بن أبي بكر الرداد اليماني المتصوف في كتابه : ( موجبات الرحمة و عزائم المغفرة) بسند فيه مجاهيل مع انقطاعه عن الخضر-عليه السلام- أنه : من قال حين يسمع المؤذن، يقول : ( أشهد أن محمدا رسول الله ) مرحبا بحبيبي و قرّة عيني محمد بن عبد الله صلى الله عليه وسلم ، ثم يقبل إبهاميه ، ويجعلهما على عينيه ، لم يرمد أبدا .
قال السخاوي بعد إيراد هذا الحديث و آخر نحوه :
( ولا يصح في المرفوع من كل هذا شيئ )..
هذا مستند العوام ، فيما يفعلونه ، حين سماعهم المؤذن ، يقول : ( أشهد أن محمدا رسول الله ) ، و منه تعلم خطأهم ، وفقنا الله -وجميع المسلمين -لما يحب ويرضى ، وللعمل الصالح ، ولصالح العمل ، اللهم آمين

“Abul Abbas Ahmad bin Abu Bakar Al-Yamani seorang sufi menyebutkan di dalam kitabnya Mujibaturrahmah Wa ‘Azaaimul Maghfirah dengan sanad yang mengandung perawi yang majhul disertai dengan keterputusan sanad kepada Khidhir ‘alaihissalam bahwa beliau berkata ketika seseorang muadzin mengucapkan ‘Asyahadu Anna Muhammadan Rasulullah.

Ia lalu mengatakan ; Marhaban Bihabibi Wa qurratu Aini Muhammad bin Abdillah shalallahu ‘alaihi wa sallam (Selamat datang untuk kekasih hatiku dan penyejuk kedua mataku Muhammad bin Abdillah shallallāhu ‘alayhi wa sallam). Kemudian mengecup kedua jempolnya dan mengusapkannya ke mata maka ia tidak akan pernah kena penyakit mata selamanya.

Imam As-Sakhowi setelah menyebutkan hadits ini dan hadits lain yang semakna ; Dan tidak ada yang shahih secara marfu’ dari setiap hadits ini sedikipun juga.

Ini yang dijadikan sandaran kaum awam atas perbuatan mereka, dan ketika mereka mendengar muadzin mengucapkan asyhadu anna Muhammadarasulullah. Dan dengan demikian engkau mengetahui letak kesalahan mereka. Semoga Allāh Ta’ālā memberikan taufik kepada kita dan seluruh kaum muslimin agar bisa melakukan apa yang Allāh cinta dan ridhai dan agar bisa melakukan amal shalih serta keshalihan amal Allahumma Aamiin.” (Al-Qaulul Mubin : 182 oleh Syaikh Masyhur Hasan Ali Salman).

Keterangan tentang dha’ifnya riwayat mengecup kedua jempol lalu diusapkan ke mata ini selengkapnya bisa dilihat di dalam kitab Al-Maqashid Al-Hasanah : hal. 384 hadits no. 300. Demikian pula riwayat ini dilemahkan oleh Imam Al-Albani dalam kitab Silsilah Ahadits Adh-Dha’ifah Wal Maudhu’ah ; 73.

Wallahu A’lam
Wabillahit Taufiq

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله

Tanya Jawab
Grup WA Bimbingan Islam T07
Rabu, 14 Muharram 1439 H / 04 Oktober 2017 M

Ustadz Abul Aswad Al Bayati, BA.

Beliau adalah Alumni S1 MEDIU Aqidah 2008 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Malang tahunan dari 2013 – sekarang, Dauroh Solo tahunan dari 2014 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Koordinator Relawan Brigas, Pengisi Kajian Islam Bahasa Berbahasa Jawa di Al Iman TV

Related Articles

Back to top button