Wanita

Bentuk Pundak Muslimah Terlihat, Bagaimana Hukumnya?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Bentuk Pundak Muslimah Terlihat, Bagaimana Hukumnya?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang bentuk pundak muslimah terlihat, bagaimana hukumnya? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warohamatullah wabarokatuh. Afwan Ustadz, izin bertanya. Bagaimana hukumnya seorang akhwat yang menggunakan tas di luar khimarnya sehingga bentuk pundaknya terlihat? Jazaakumullahu khairan wa barakallahufiikum.

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)


Jawaban:

Waalaikumslam warahmatullah wabarokatuh

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).

Dalil yang menunjukkan hendaknya wanita tidak memakai pakaian ketat adalah hadits dari Usamah bin Zaid di mana ia pernah berkata, “Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu kala Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab, ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata, ‘Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya’” (HR. Ahmad dengan sanad layyin, namun punya penguat dalam riwayat Abi Daud. Ringkasnya, derajat hadits ini hasan)

Apakah termasuk dari seorang wanita yang meletakkan tas slempang di pundaknya sehingga terlihat lekuk pundaknya?

Sepakat, bahwa yang terbaik adalah tidak melakukannya atau meletakkan tas slempangnya di dalam jilbabnya. Sehingga apa yang di khawatirkan tidak terjadi.

Bila ternyata tidak bisa, yang mengharuskan meletakkan di bagian luarnya apakah haram dan berdosa?

Senada dengan hal di atas, apa yang telah disebutkan di dalam islam https://islamweb.net/ar/fatwa/31051, disebutkan di dalamnya,”

فهذا النوع من الحقائب، وغيره، مباح الاستعمال للرجال والنساء، لكن لا يجوز للمرأة أن تستعمل حقيبة، أو غيرها، بطريقة تؤدي إلى وصف حجم بدنها، وإبراز مفاتنها، ولكن عليها إذا وضعت الحقيبة على بدنها، أن تراعي تحقّق الستر الواجب عليها شرعاً، فتكون ثيابها ساترة، غير واصفة لبدنها.

والله أعلم.

“maka hal ini baik tas atau yang lainnya, adalah boleh dipergunakan bagi laki laki dan perempuan. Namun tidak boleh seorang wanita memakai tas atau selainnya yang dapat menampakkan bentuk tubuh badannya atau menampakkan suatu bagian yang memunculkan fitnah. Namun atas seorang wanita bila harus meletakkan tas di badannya hendaknya ia menjaga dengan benar apa yang diharuskan tertutup secara syariat, di mana bajunya menutupi ( tubuhnya) yang tidak memperlihatkan sifat tubuhnya. Wallahu a`lam.” (https://www.islamweb.net/ar/fatwa/310519/)

Sehingga, bila menghindarinya maka itu lebih baik, dan bila harus melakukannya karena kebutuhan maka hendaknya lebih berhati hati supaya tidak memunculkan fitnah.

Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Kamis, 24 Rabiul Awal 1443 H/ 20 Oktober 2022 M


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button