Belum Sempat Minta Maaf Kepada Orang Tua Saat Masih Hidup, Termasuk Anak Durhaka?

Belum Sempat Minta Maaf Kepada Orang Tua Saat Masih Hidup, Termasuk Anak Durhaka?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan pembahasan tentang apabila belum sempat minta maaf kepada orang tua saat masih hidup, apakah termasuk anak durhaka? Selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di saat-saat terakhir ayah saya menjemput ajalnya, kehadiran saya tidak ada untuknya. Saya tidak hadir untuk menemani ayah saya yang sedang sakit ketika itu padahal waktu itu ayah saya sudah meminta saya untuk datang.
Dan saya tidak sempat minta maaf kepada orang tua / ayah saya, karena ketika saya datang ayah saya sudah wafat. Apakah ayah saya memaafkan saya ustadz? Apakah saya menjadi anak durhaka karena tidak sempat meminta maaf untuk terakhir kalinya kepada ayah saya ustadz?
(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)
Jawaban:
Bismillahirahmanirranihim.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Perasaan bersalah dan merasa berdosa dengan apa kebaikan yang tidak bisa kita lakukan, sehingga ada usaha untuk mencari tahu dan terus memperbaiki diri adalah salah satu sifat baik yang berharap sebagai pemicu untuk menjadi hamba Allah yang optimal dalam banyak hal.
Begitu seorang muslim hendaknya menggabungkan antara sifat takut dan harapan kepada Allah ta`alaa. Allah berfirman,”
إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
“Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.” (QS. Al-Isra’: 57)
Belum sempat minta maaf kepada orang tua saat masih hidup, termasuk anak durhaka?
Apakah ketika kita tidak bisa menemani salah satu orang tua kita sampai beliau meninggal, terlebih beliau menginginkannya dan meminta kita untuk menemani atau menemuinya, lalu kita termasuk anak durhaka?
Berharap tidak, karena ada sebab yang mendorong Anda tidak bisa menjawab panggilan tersebut.
Di sisi lain, perasaan bersalah karena belum sempat minta maaf kepada orang tua dan tidak bisa menemaninya selagi hidup seperti ini pada dasarnya adalah baik, merasa bersalah dengan kebaikan yang kita lewatkan, namun terkadang bila kita tidak bisa mengarahkannya dengan baik, sehingga perasaan ini menjadi liar tanpa kendali, menjadikan kita semakin bersedih dan lemah untuk menjadi anak yang lebih berbakti kepada orang tua kita, baik keduanya masih hidup atau telah meninggal.
Maka sebaiknya untuk menghilangkan gejolak perasaan ini dan mengarahkannya kepada amal yang lebih kongkrit dan positif.
Maka fokuskan diri untuk lebih berbakti lagi dengan banyak mendoakan beliau dan juga berusaha berbakti kepada ibu yang masih bersama Anda. Dengan kita berbakti kepada ibu juga ayah yang telah meninggal, berharap Allah memaafkan kesalahan kita semua dan mengumpulkan semua di dalam surga-Nya.
Bagaimana cara bakti kita kepada orang tua kita yang sudah meninggal? Dan juga orang tua yang masih hidup, maka sebaiknya perlu kita pelajari lagi dan kita praktikkan.
Silakan membaca artikel berikut : 4 Adab Kepada Orang tua, Semasa Hidupnya dan Sepeninggalnya
Semoga Allah memaafkan kesalahan dan dosa kita semua, senantiasa membimbing kita kepada jalanNya yang diridhoi serta memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aamiin.
Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Kamis, 1 Rabiul Akhir 1444 H/ 27 Oktober 2022 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini