Tausiyah

Belajar Mengajar dan Metode Pembelajaran

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Mutiara Hikmah dari Kitab Ta’liim al-Muta’allim Thoriiq at-Ta’allum (1)

BELAJAR MENGAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN

Az-Zarnuji Rahimahullah adalah ulama dari kalangan madzhab Hanafiyah, lahir di Zurnuj Turkistan yang sekarang disebut dengan Negara Afganistan. Beliau tidak diketahui kapan lahir dan meninggalnya, tetapi ulama sepakat bahwa beliau termasuk ulama pada abad ke 6 H. Sebagian ulama mengatakan beliau lahir pada tahun 591 H, sebagian yang lain 593 H. Yang paling mendekati adalah beliau hidup semasa dengan an-Nu’man ibn Ibrahim az-Zarnuji yang wafat pada tahun 640 H.

Buah karya beliau yang paling terkenal adalah kitab Ta’liim al-Muta’alim Thoriiq at-Ta’allum. Kitab ini sampai saat ini masih menjadi pelajaran pokok di beberapa pesantren di Indonesia, termasuk penulis sendiri pernah mempelajari kitab tersebut di pesantren. Walaupun di dalamnya ada beberapa hal yang ganjil dan terlalu berlebihan, namun kitab ini memiliki kedudukan di hati kaum muslimin. Tentunya setiap kitab pasti ada kekurangan dan kelebihan.

Semoga Allah merahmati Imam al-Muzani, – murid Imam Syafi’i- yang telah berkata:

Seandainya sebuah kitab itu dilihat dan dibaca (berulang-ulang) sebanyak tujuh puluh kali, maka niscaya akan tetap didapati di dalamnya kesalahan, maka Allah tidak menginginkan satupun kitab yang sempurna keshahihannya kecuali kitab-Nya Yang Mulia. (Syaikh Salim ibn Ied al Hilali dalam Muqoddimah kitab Tahdzib Ahlil Iman “Anil Hukmi Bighairi Ma Anzala Rahman, hal 6).

Adapun yang melatar belakangi Syaikh Az-Zarnuji Rahimahullah menulis kitab Ta’liim al-Muta’allim Thariiq at-Ta’allum, beliau sampaikan pada kata pengantar (muqoddimah) kitab tersebut. Beliau berkata: “Setelah saya memperhatikan para penuntut ilmu pada zaman kami, dimana mereka telah bersemangat menuntut ilmu, tetapi banyak diantara mereka yang tidak mendapatkan manfaat dari ilmunya. Hal ini terjadi karena cara mereka salah dalam menuntut ilmu, dan mereka meninggalkan syarat-syarat mendapatkannya. Karena, barang siapa salah jalan, tentu tersesat dan tidak akan sampai pada tujuan. Dan diantara buah dan manfaat ilmu adalah ia mengamalkan apa yang dia ketahui.”

Baca Juga:  7 Keistimewaan Syariat Islam Bagian (1)

Syaikh az-Zarnuji melanjutkan oleh karena itu saya ingin menjelaskan kepada mereka cara mendapatkan ilmu yang benar, menurut kitab-kitab yang pernah saya baca dan menurut nasihat-nasihat para guru saya, yang ahli ilmu dan hikmah. Dengan harapan semoga orang-orang yang tulus ikhlas mendoakan saya sehingga saya mendapatkan keuntungan dan keselamatan di akhirat. Begitu do’a saya dalam shalat istikharah ketika akan menulis kitab ini dan saya beri nama kitab ini dengan judul Ta’liim al-Muta’allim Thariiq at-Ta’allum.

Kitab ini terdiri dari beberapa pasal, diantaranya:

1. Urgensi ilmu dan pemahaman
2. Niat dalam mencari ilmu
3. Cara memilih ilmu, guru, teman, dan ketekunan
4. Cara menghormati ilmu dan guru
5. Kesungguhan dalam mencari ilmu, istiqomah, dan cita-cita yang luhur
6. Ukuran dan urutannya
7. Tawakal
8. Waktu belajar ilmu
9. Saling mengasihi dan menasehati
10. Cara mengambil faedah ilmu
11. Bersikap wara’ ketika menuntut ilmu
12. Hal-hal yang dapat menguatkan dan melemahkan hafalan
13. Hal-hal yang mempermudah dan menghambat datangnya rezeki, hal-hal yang dapat memperpanjang dan mengurangi umur. Tidak ada penolong kecuali Allah, hanya kepada-Nya aku berserah diri, dan kehadirat-Nya aku akan kembali.

Penulis sendiri tidak akan menjelaskan kandungan kitab diatas secara tuntas, hanya diambil beberapa poin saja yang menurut penulis sangat penting untuk diketahui para penuntut ilmu.

Bersambung . . . .

Ditulis Oleh:
Ustadz Abu Rufaydah حفظه الله
(Kontributor Bimbinganislam.com)

Ustadz Abu Rufaydah, Lc., MA.

Beliau adalah Pengasuh Yayasan Ibnu Unib Cianjur dan website cianjurkotasantri.com

Related Articles

Back to top button