Adab & AkhlakKonsultasi

Batasan Bercanda Antara Guru Dan Murid

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Batasan Bercanda Antara Guru Dan Murid

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Batasan Bercanda Antara Guru Dan Murid, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga selalu berada di dalam lindungan Allah.

Di zaman ini, kita temui banyak para ustaz dan ustazah yang membawakan ilmunya dengan gaya “kekinian” agar dapat diterima generasi muda. Tidak jarang mereka meruntuhkan dinding pembatas agar akrab dengan para murid, misalnya dengan menjadi teman berbagi cerita, bersenda gurau, atau menggunakan bahasa gaul yang lebih mudah dicerna. Pertanyaan saya, apa batasan keakraban yang wajar dengan para guru tersebut?

Apakah beradab bagi seorang murid apabila berkelakar dengan para guru?

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Bercanda asalnya boleh asalkan tidak ada bohong, dan maksiat yang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saja pernah bercanda dengan seorang nenek,

عَنِ الحَسَنِ قَالَ : أَتَتْ عَجُوْزٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ! اُدْعُ اللهَ أَنْ يُدْخِلُنِي الجَنَّةَ .فَقَالَ : ” ياَ أُمَّ فُلاَن ! إِنَّ الجَنَّةَ لاَ تَدْخُلُهَا عَجُوْزٌ ” . قَالَ : فَوَلَّتْ تَبْكِي . فَقَالَ : “أَخْبِرُوْهَا أَنَّهَا لاَ تَدْخُلُهَا وَ هِيَ عَجُوْزٌ ، إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْل
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (35) فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (36) عُرُبًا أَتْرَابًا (37)

Baca Juga:  Membayar Upah Ketika Terjadi Penempatan Kerja

Dari Al Hasan, ada seorang sepuh datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Seorang nenek tua pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nenek itu pun berkata, “Wahai Rasulullah, berdo’alah pada Allah agar Dia memasukkanku dalam surga.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Wahai Ummu Fulan, Surga tak mungkin dimasuki oleh nenek tua.”
Nenek tua itu pun pergi sambil menangis.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Kabarilah dia bahwa surga tidaklah mungkin dimasuki dia sedangkan ia dalam keadaan tua. Karena Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqi’ah: 35-37). (HR. Tirmidzi dalam Asy Syamail Muhammadiyah no. 205, hadits hasan menurut Syaikh Al Albani. Lihat Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 2987).

Tapi jangan terlalu sering yang akhirnya menurunkan wibawah dan kehormatan ustadz. Dan untuk murid jangan sampai mencandai ustadznya apalagi ditambah mengolok-olok atau bercanda berlebihan.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fikri Hilabi, S.Ag. حافظه الله

Related Articles

Back to top button