FiqihKonsultasi

Batas Akhir Dalam Melaksanakan Shalat Maghrib

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Batas Akhir Dalam Melaksanakan Shalat Maghrib

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Batas Akhir Dalam Melaksanakan Shalat Maghrib, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Afwan ustadz saya minta izin bertanya, tolong jelaskan bagaimana hukumnya jika akhir waktu magrib yang nampak hanya mega kuning atau putih?

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Akhir waktu maghrib itu sampai mega merah hilang dan mega putih atau kuning ini mulai tanda masuk waktu isya ini sebagaimana yang disebutkan oleh imam Nawawi, waktu shalat Maghrib masih boleh hingga cahaya merah saat matahari tenggelam menghilang. Dalilnya adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Amr,

وَوَقْتُ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ

“Waktu shalat Maghrib adalah selama cahaya merah (saat matahari tenggelam) belum hilang.” (HR. Muslim, no. 612).

Disunnahkan untuk menyegerakan melakukan shalat Maghrib di awal waktu. Hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk segera sholat maghrib,

Baca Juga:  Apakah Istri Yang Sholehah Lebih Mulia Dari Bidadari Di Syurga

عَنْ مَرْثَدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
لَمَّا قَدِمَ عَلَيْنَا أَبُو أَيُّوبَ غَازِيًا وَعُقْبَةُ بْنُ عَامِرٍ يَوْمَئِذٍ عَلَى مِصْرَ فَأَخَّرَ الْمَغْرِبَ فَقَامَ إِلَيْهِ أَبُو أَيُّوبَ فَقَالَ لَهُ مَا هَذِهِ الصَّلَاةُ يَا عُقْبَةُ فَقَالَ شُغِلْنَا قَالَ أَمَا سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ أَوْ قَالَ عَلَى الْفِطْرَةِ مَا لَمْ يُؤَخِّرُوا الْمَغْرِبَ إِلَى أَنْ تَشْتَبِكَ النُّجُومُ

“Dari Martsad bin Abdullah dia berkata, Tatkala Abu Ayyub mendatangi kami sebagai tentara perang, dan pada saat itu Uqbah bin Amir menjadi gubernur Mesir. Dia mengakhirkan salat Magrib. Maka Abu Ayyub mendatanginya dan berkata, Salat apa ini wahai Uqbah? Dia menjawab, Kami disibukkan. Lantas Abu Ayyub berkata, Tidakkah engkau pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Umatku akan senantiasa dalam kebaikan atau di atas fithrah selama mereka tidak mengakhirkan salat Magrib hingga semua bintang-bintang nampak”. (HR. Abu Daud, no. 418 dan Ahmad, 5:421).

Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan karena adanya Muhammad bin Ishaq.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Fikri Hilabi, S.Ag. حافظه الله

Related Articles

Back to top button