Bagaimanakah Kentut yang Membatalkan Wudhu?

Bagaimanakah Kentut yang Membatalkan Wudhu?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang berakhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bagaimanakah kentut yang membatalkan wudhu, selamat membaca.
Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Afwan Ustad, dalam hadits dikatakan kentut yang membatalkan wudhu/shalat itu bila terdengar bunyinya atau tercium baunya.
Kalau misalnya kentut tidak bunyi dan tidak bau bagaimana hukumnya, wudhu batal atau tidak?
Mohon penjelasannya
Jazaakallah khoiron
(Disampaikan oleh Fulanah, Sahabat BIAS T09-G30)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Bila Ragu Kentut atau Tidak
Hadits yang dimaksud berbunyi:
إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
“Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan sesuatu dalam perutnya, kemudian dia ragu apakah berhadats atau belum, maka janganlah keluar dari masjid hingga mendengar suara (kentut) atau mendapatkan baunya.”
(HR Muslim : 362)
Para ulama menjelaskan maksud dari hadits ini, yaitu :
Apabila seseorang mendapatkan keraguan dalam sholatnya, apakah dia kentut atau tidak?
Maka tidak boleh dia batalkan sholatnya sampai dia yakin angin benar-benar keluar.
Kemudian, bagaimana cara meyakinkan dirinya? yaitu dengan dua cara :
1. mendengarkan suara angin tersebut
2. Mencium baunya
sehingga mereka menjadikan hadits ini sebagai dalil untuk kaedah:
اليقين لا يزول بالشك
“Keyakinan tidak dihilangkan dengan keraguan”
Bila Yakin Kentut, Maka Wudhu & Sholat Batal
Adapun orang yang benar-benar yakin angin keluar dari duburnya (kentut), maka hadits ini tidak berlaku padanya.
Wajib dia batalkan sholatnya walaupun dia tidak mendengarkan suara, atau mencium bau. Selama dia yakin angin keluar.
Namun kalau dia ragu, maka kembali kepada hadits rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diatas.
Wallahu a’lam,
Wabillahit taufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Selasa, 03 Muharram 1441 H / 02 Oktober 2019
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini