Bagaimana Hukum Wanita Melihat Kajian Ustadz di Media Online?
Bagaimana Hukum Wanita Melihat Kajian Ustadz di Media Online?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bagaimana hukum wanita melihat kajian ustadz di media online?
selamat membaca.
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Allah memudahkan segala urusan kebaikan ustadz dan tim bimbingan islam
ijin bertanya hukum seorang wanita mendengarkan kajian dengan fasilitas televisi, media sosial /online, dan YouTube yang dapat dilihat wajah ustadz pematerinya?
Apakah termasuk fitnah?
Syukron penjelasannya, jazaakallaahu khayran
Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH Klaten)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.
Terjadi silang pendapat di kalangan para ulama, bolehkah seorang wanita melihat laki-laki yang bukan mahramnya.
Sebagian ulama mengharamkannya secara mutlak, mereka berdalil dengan firman Allah :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya”
(QS. An Nuur: 31).
Sebagian lagi membolehkan melihat yang biasa tampak pada laki-laki, jika tanpa syahwat, mereka berdalilkan dengan hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha:
وَكَانَ يَوْمُ عِيدٍ يَلْعَبُ السُّودَانُ بِالدَّرَقِ وَالْحِرَابِ فَإِمَّا سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِمَّا قَالَ تَشْتَهِينَ تَنْظُرِينَ فَقَالَتْ نَعَمْ فَأَقَامَنِي وَرَاءَهُ خَدِّي عَلَى خَدِّهِ وَيَقُولُ دُونَكُمْ بَنِي أَرْفِدَةَ حَتَّى إِذَا مَلِلْتُ قَالَ حَسْبُكِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَاذْهَبِي
Saat Hari Raya ‘Ied, biasanya ada dua budak Sudan yang memperlihatkan kebolehannya mempermainkan tombak dan perisai.
Maka adakalanya aku sendiri yang meminta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atau Beliau yang menawarkan kepadaku: “Apakah kamu mau melihatnya?”
Maka aku jawab: “Ya, mau”.
Maka Beliau menempatkan aku berdiri di belakang, Beliau dimana pipiku bertemu dengan pipi Beliau sambil Beliau berkata: “Teruskan hai Banu Arfadah”.
Demikianlah seterusnya sampai aku merasa bosan lalu Beliau berkata: “Apakah kamu merasa sudah cukup?”
Aku jawab: “Ya, sudah”.
Lalu Beliau berkata: “Kalau begitu pergilah”.
(Bukhari : 2907).
Dalil pendapat yang membolehkan cukup kuat dalam masalah ini, namun hendaklah seorang wanita berhati -hati dalam masalah ini tidak bermudah -mudahan untuk memandang para ustadz, terlebih apabila ada fitnah dalam hatinya terhadap ustadz yang dia lihat, maka haram baginya untuk melihat.
Wallahu a’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Jum’at, 01 Rabiul Awwal 1441 H / 29 Oktober 2019 M
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini