KonsultasiUmum

Bagaimana Cara Untuk Menjadi Ustadz/Ustadzah?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Bagaimana Cara Untuk Menjadi Ustadz/Ustadzah?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bagaimana cara untuk menjadi Ustad/ustadz?.
selamat membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla selalu menjaga ustadz dan keluarga. Saya mau bertanya ustadz.

Saya mau tanya Ustadz, bagaimana cara kita untuk menjadi Ustadz, apa saja persyaratan yang harus di siapkan dan apa saja persiapan-persiapan lain yang harus disiapkan?
Mohon Penjelasannya Ustadz, Syukron Ustadz.

(Disampaikan oleh Fulan, admin BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Kata “ustadz” ini sejatinya secara umum maknanya adalah guru, atau kalau menurut kbbi salah satu makna “ustadz” adalah guru agama.

ustaz/us•taz/ Ar n 1 guru agama atau guru besar (laki-laki); 2 tuan (sebutan atau sapaan)

adapun sebutan “ustadz” dalam dunia akademik, jika di timur tengah maknanya adalah professor.

Karena lingkup kita adalah indonesia, kemungkinan besar yang dimaksud “ustadz” oleh penanya adalah maksudnya bagaimana cara menjadi guru agama.

Kalau dipaparkan secara lebar, tentunya syarat menjadi guru agama sangatlah banyak, banyak disiplin ilmu yang harus diketahui dan dipelajari.
Namun bekal dari itu semua adalah tentunya yang pertama agar menjadi ustadz yang kompeten adalah harus belajar bahasa arab. Ini kunci utama, karena al-Quran kita, hadist , buku-buku ulama, semuanya berbahasa arab, untuk bisa menguasainya dengan baik, haruslah kita menguasai bahasa arab.

Bahkan ada atsar dari Umar bin khattab yang mengatakan:

تعلموا العربية فإنها من دينكم

“Pelajarilah bahasa arab karena ia bagian dari agama kalian”.
(al-Baihaqy dalam syuabul iman 2/257, al-Khatib dalam al-Jami 2/25)

Setelahnya tentunya kemudian kita mempelajari disiplin ilmu yang lain seperti ushul fiqh, qawaid fiqhiyyah, fiqih, hadist, tafsir, fiqih, aqidah, dan lain-lain.

Tapi dari itu semua, wajib bagi kita mencari guru yang kompeten, menguasai ilmu dan perpemahaman yang lurus, agar kita tidak keliru dalam memahami agama.
Dalam riwayat Muslim di muqoddimahnya, dari Ibnu sirin beliau mengatakan:

محمد بن سيرين قال: إن هذا العلم دين، فانظروا عمن تأخذون دينكم

”Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian.”

Agar pembelajaran kita lebih tertata, carilah lembaga-lembaga yang melaksanakan pembelajaran intensif, semi formal atau yang formal lebih baik, berupa mahad-mahad islam seperti jamilurrahman jogja, al-furqan di gresik, atau level kampus kalau bisa ke luar negri seperti univ islam madinah, ummul qura makkah, dan kampus-kampus lain di saudi, atau kampus-kampus di dalam negri seperti Lipia, stdi imam syafii jember, stai ali bin abi thalib surabaya, dan semisalnya, sebagai contoh saja.

Jadi ringkasnya kalau anda ingin menjadi ustadz dan pendakwah yang kompeten, kuasailah bahasa arab, kemudian disiplin ilmu yang lainnya, tapi ambillah ilmu tersebut dari guru yang kompeten dan selamat pemahamannya, carilah lembaga belajar yang intensif sehingga pembelajaran bisa rapi, tertata dan terstruktur. Wallahu a’lam.
Semoga Allah memberikan kita taufiq.

Dijawab oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Jum’at, 01 Shafar 1442 H/ 18 September 2020 M



Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله 
klik disini

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button