Artikel

Apakah Surga Dan Neraka Allah Sudah Berfungsi?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Apakah Surga Dan Neraka Allah Sudah Berfungsi?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Apakah Surga Dan Neraka Allah Sudah Berfungsi? selamat membaca.

Pertanyaan:

Bismillahirohmanirohiim, Semoga Allah menjaga ustadz dan admin sekalian, mau bertanya saat isra dan mi’raj nabi muhammad, beliau shallallahu alaihi wasallam di tampakkan neraka. Apakah neraka itu sudah berfungsi sedangkan manusia sedang di dalam kubur dan belum dibangkitkan untuk diadili oleh Allah ?

Ditanyakan oleh Santri Mahad Bimbingan Islam


Jawaban:

Bismillaah..

Aamiin, terimakasih atas doanya dan semoga Allah memberikan kepada kita semua kebahagian di dunia dan akhirat.

Dalam perkara perkara yang ghaib sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terkait dengan surga neraka dan para penghuni yang akan menjalaninya atau keberadaan neraka dan surga apakah sudah ada atau tidak ada ? maka tidaklah ada pertentangan dengan keduanya.

Bahwa prinsip dan keyakinan dari akidah ahlussunnah waljamaah bahwa surga dan neraka adalah benar adanya, telah di ciptakan dan dipersiapkan oleh Allah sebelum penciptaan manusia di dunia. Bahwa Allah telah menciptakan surga bagi hamba shalih dan yang dikehendakiNya dan neraka di siapkan untuk orang orang yang tidak di ridhai dan yang di kehendakiNya. Sebagaimana firman Allah ta`ala,”

وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, telah disediakan untuk orang-orang yang kafir” (QS. Ali Imran : 131)

Allah ‘azzawajalla berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran : 133).

Ibnu Abil ‘iz Al Hanafi –rahimahullah– mengatakan,

فاتفق أهل السنة على أن الجنة والنار مخلوقان موجودان الآن، ولم يزل أهل السنة على ذلك، حتى نبغت من المعتزلة والقدرية، فأنكرت ذلك، بل ينشئهما الله يوم القيامة. وقالت: بل ينشئهما الله يوم القيامة. وحملهم على ذلك أصلهم الفاسد الذي وضعوا به شريعة لما يفعله الله، وأنه ينبغي أن يفعل كذا، ولا ينبغي له أن يفعل كذا. وقاسوه على خلقه في أفعالهم

“Ahlussunnah wal jama’ah sepakat, bahwa surga dan neraka telah tercipta dan telah ada saat ini. Mereka senantiasa berada dalam akidah ini, sampai munculah kaum Mu’tazilah dan Qadariyah, yang mengingkari keyakinan ini. Mereka mengatakan: Surga dan Neraka Allah ciptakan pada hari kiamat. Yang mendorong mereka berkeyakinan seperti ini, adalah, prinsip akidah mereka yang rusak dalam memahami syari’at Islam. Mereka menanyakan, “Mengapa Allah malakukan ini dan itu? Sepatutnya Allah melakukan ini dan ini. Ini tidak sepatutnya dilakukan oleh Allah.” Mereka telah menganalogikan perbuatan Allah dengan perbuatan manusia.” (Syarah At Thahawiyyah, 440).

Baca Juga:  Ini Bedanya Zakat, Wakaf, Infaq Dan Shodaqoh

Apakah surga dan neraka telah berfungsi sebagaimana kejadian kejadian yang diceritakan oleh Rasulullah pada kejadian isra miraj atau kisah mimpi beliau tatkala melihat penghuni surga atau penghuni neraka yang sedang diazab.

Dalam hal ini syekh ibnu Utsaimin ketika di tanya bagaimana sikap kita dengan apa yang telah dilihat oleh nabi shallallahu alaihi wasalam tatkala melihat isi dan para penghuninya , baik di dalam surga atau neraka, padahal hari kiamat belum terjadi, maka beliau menjelaskan ,”

إن النبي – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -أخبرنا بذلك وأنه رأى الجنة والنار، ورأى أقوامًا يعذبون وأقوامًا ينعمون، والله أعلم بكيفية ذلك؛ لأن أمور الغيب لا يدركها الحس، فمثل هذه الأمور إذا جاءت يجب علينا أن نؤمن بها كما جاءت، وأن لا نتعرض لطلب الكيفية. ولم؟ ؛ لأن عقولنا أقصر وأدنى من أن تدرك هذا الأمر. انتهى.

“Bahwa nabi shallallahu alaihi wasallam memberitahu kita dengan hal itu, bahwa beliau melihat surga dan neraka, dan melihat para kaum yang sedang di adzab dan kaum yang di berikan kenikmatan. Wallahu a`lam dengan bagaimana ( persisnya) hal itu, karena hal itu perkara ghaib yang tidak bisa di capai dengan indera. Maka dengan perkara seperti ini jika datang ( kebenaran informasinya) maka wajib bagi kita untuk mengimaninya sebagaimana adanya dan tidak perlu mempertentangkan dengan mencari bagaimananya. Kenapa? Karena akal kita terlalu pendek dan terlalu rendah untuk memahami perkara tersebut.” (https://www.islamweb.net/ar/fatwa/396085/)

Karenanya sikap kita hendaknya memperkuat keyakinan kita dengan apa yang telah di beritakan oleh alquran dan alhadist. Takut terhadap dosa penyebab kebinasaan dan berharap/bersemangat dalam menjalankan amalan ibadah penyebab dimasukkannya seorang hamba ke dalam surga. Semoga kelak Allah kumpulkan kita semua di dalam surgaNya.

Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Rabu, 28 Ramadhan 1444H / 19 April 2023 M 


Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik

Ustadz Mu’tasim, Lc. MA.

Beliau adalah Alumni S1 Universitas Islam Madinah Syariah 2000 – 2005, S2 MEDIU Syariah 2010 – 2012 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Syu’bah Takmili (LIPIA), Syu’bah Lughoh (Universitas Islam Madinah) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Taklim di beberapa Lembaga dan Masjid

Related Articles

Back to top button