Apakah Darah Istihadhah Itu Dorongan Setan? Begini Penjelasannya!

Apakah Darah Istihadhah Itu Dorongan Setan? Begini Penjelasannya!
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan apakah darah istihadhah itu dorongan setan? begini penjelasannya! Selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, mohon penjelasan mengenai darah istihadhah itu dorongan setan. Apa maksudnya itu ustadz? Saya belum paham. Syukron jazakallahu khoiron.
(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)
Jawaban:
Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh
Kata Rokddun sebagaimana hadist berikut mengandung dua makna: bahwa tersebut akibat dari apa yang dilakukan oleh setan di sekitar perut seorang wanita sehingga mengakibatkan keluarnya darah tersebut dan juga mengandung makna bahwa darah tersebut dimanfaatkan oleh setan untuk memanipulasi/mendorong seorang wanita tidak enggan melakukan ketaatan/amal shalih karena kebingunan yang muncul diakibatkan darah yang keluar dengan menganggap itu darah haid.
Karenanya diperintahkah kepada seorang wanita yang mengalami darah istihadhah untuk tetap menjalankan amal kebaikan dan tidak melayani dorongan setan.
Kalimat tersebut, sebagaimana apa yang disebutkan dalam hadis Zainab bintu Jahs, ia berkata,”
فقلت: يا رسول اللّه؛ إني امرأةٌ أُستحاض حيضة كثيرة شديدة فما ترى فيها؟ قد منعتني الصلاة والصوم؟ فقال: “أنعت لك الكرسف فإِنّه يذهب الدّم” قالت: هو أكثر من ذلك قال: “فاتّخذي ثوباً” فقالت: هو أكثر من ذلك، إنما أثجُّ ثجّا، قال رسول اللّه صلى الله عليه وسلم: “سآمرك بأمرين أيَّهما فعلت أجزأ عنك من الآخر، فإِن قويت عليهما فأنت أعلم” قال لها: “إنّما هذه ركضةٌ من ركضات الشّيطان فتحيّضي ستَّة أيَّامٍ أو سبعة أيَّامٍ في علم اللّه تعالى، ثمَّ اغتسلي، حتى إذا رأيت أنك قد طهرت واستنقأت فصلي ثلاثاً وعشرين ليلةً أو أربعاً وعشرين ليلةً وأيامها، وصومي؛ فإِن ذلك يجزيك، وكذلك فافعلي [في] كلِّ شهر كما تحيض النساء وكما يطهرن، ميقات حيضهنَّ وطهرهنَّ، …
“Aku pernah mengalami istihadlah yang banyak dan kencang (mengalir). Maka aku mendatangi Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta fatwa dan mengkhabarkannya. Dan aku mendapati beliau di rumah saudara wanitaku, Zainab binti Jahsy. Lalu aku berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah seorang wanita yang ber-istihadlah banyak lagi kencang (mengalir). Apa pendapatmu mengenai hal ini ? (Perlu engkau ketahui) bahwa ia telah mencegahku untuk melakukan shalat dan puasa”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Gunakanlah kapas untukmu sebagai penghambat, karena hal itu menghilangkan darah”. Aku berkata : “Ia lebih banyak mengalir dari itu”. Beliau bersabda : “Ambillah secarik kain”. Aku berkata : “Ia bahkan lebih banyak mengalir dari itu”. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku akan memerintahkanmu dua hal. Mana saja yang engkau lakukan dari itu, niscaya telah mencukupimu dari yang lain. Engkaulah yang lebih mengetahui jika engkau lakukan keduanya”. Beliau bersabda kepadanya (Hamnah) : “Sesungguhnya ia hanyalah satu gangguan dan gangguan-gangguan syaithan. Maka, bagimu haid enam hari atau tujuh hari dalam ilmu Allah. Kemudian mandilah hingga engkau lihat bahwa engkau telah dalam keadaan suci dan bersih. Shalatlah dua puluh tiga atau dua puluh empat hari, dan juga berpuasalah. Sesungguhnya hal itu telah mencukupi bagimu. Begitu pula lakukanlah setiap bulan sebagaimana haid dan sucinya wanita-wanita yang lain di waktu haid dan sucinya…”
(HR. Abu Dawud no. 287; Ahmad 6/381,439; At-Tirmidzi no. 128; Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad no. 797; dan yang lainnya. Sanad hadits ini hasan).
Maksud dari kalimat tersebut sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa penjelasan hadist tersebut, sebagaimana yang disebutkan dalam situs dorar.net no 132680,” setelah menyebutkan makan Rokdhun secara bahasa, disebutkan di dalamnya:” ada dua makna:
والركض: هو الضَّربُ بالرِّجلِ والإصابةُ بها؛ وذلك سببُ الإضرارِ والإفسادِ. والمرادُ: أنَّ الشيطانَ ضرَب هذا العرقَ مِن المرأةِ ضربًا حقيقيًّا حتَّى انفجَرَ، أو أنَّ الشَّيطانَ قد وجَد به طريقًا إلى التَّلبيسِ عليها في أمرِ دِينِها وطُهرِها وصَلاتِها، حتَّى أنساها ذلك عادتَها.
Kata arrokdhu artinya adalah pukulan dengan menggunakan kaki dan mengenai/melukainya. Sehingga menyebabkan bahaya dan kerusakan.
Maknanya adalah:
(makna pertama): bahwa syaitan telah menendang/memukul pinggul wanita tersebut secara hakiki sehingga menjadikan darahnya meletup/keluar.
Atau (makna yang kedua) bahwa syaitan mendapatkan cara untuk membuat bimbang atas dirinya terhadap perkara agamanya, perihal suci dan shalatnya, sehingga dengan (perkara yang di hadapinya) ia menjadi lupa terhadap kebiasaannya (dari amal ketaatan).
Wallahu a`lam.
Referensi:
1. Al-Muyassar fi Syarhi Masabihissunnah, Hadist no. 368 hal. 147
2. https://dorar.net/hadith/sharh/132680
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Selasa, 24 Safar 1443 H/ 20 September 2022 M
Ustadz Mu’tashim Lc., M.A.
Dewan konsultasi BimbinganIslam (BIAS), alumus Universitas Islam Madinah kuliah Syariah dan MEDIU
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله klik di sini