Apa Yang Dimaksud Dengan Jin Qorin?

Apa Yang Dimaksud Dengan Jin Qorin?
Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Apa Yang Dimaksud Dengan Jin Qorin? selamat membaca.
Pertanyaan:
Assalamualaikum, Ustadz izin bertanya. Apakah ada qorin didlm manusia semenjak lahir dan wafat? Lalu apa hukumnya bila memasukan arwah org yg sdh meninggal lalu diajak bcra lalu bnrkah itu qorin org yg sdh wafat
Ditanyakan Sahabat BIAS melalui Grup WhatsApp
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullah.
Qarin adalah setan dari kalangan jin yang selalu membersamai seorang manusia demi menggodanya untuk melakukan keburukan dan kemaksiatan.
Banyak dalil-dalil yang menunjukkan hal tersebut, diantaranya adalah firman Allah ﷻ:
۞قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَٰكِن كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ
“Qarinnya berkata: “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh”. (QS. Qaf: 27).
Qurthubi berkata:
وقرينه هنا هو شيطانه بغير اختلاف
“Qarin yang dimaksud di sini adalah syaithan yang menyertainya tanpa ada perbedaan pendapat dikalangan ahli tafsir.” (Tafsir Qurthubi: 17/17).
Begitupula sabda rasulullah ﷺ:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَإِيَّايَ إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ
“Tidak ada satupun orang kecuali akan dibersamai oleh seorang qarin dari kalangan jin.””para sahabat berkata: Engkau juga ya rasulullah? Beliau ﷻ bersabda: Akupun juga, namun Allah menolongku, sehingga dia pun tunduk dan tidak memerintahkanku kecuali suatu kebaikan.” (HR. Muslim: 5034).
Dalam hadits lain, Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا لَيْلًا قَالَتْ فَغِرْتُ عَلَيْهِ فَجَاءَ فَرَأَى مَا أَصْنَعُ فَقَالَ مَا لَكِ يَا عَائِشَةُ أَغِرْتِ فَقُلْتُ وَمَا لِي لَا يَغَارُ مِثْلِي عَلَى مِثْلِكَ. عَائِشَةُ أَغِرْتِ فَقُلْتُ وَمَا لِي لَا يَغَارُ مِثْلِي عَلَى مِثْلِكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَدْ جَاءَكِ شَيْطَانُكِ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْ مَعِيَ شَيْطَانٌ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَمَعَ كُلِّ إِنْسَانٍ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَمَعَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ وَلَكِنْ رَبِّي أَعَانَنِي عَلَيْهِ حَتَّى أَسْلَمَ
“Suatu malam (pada malam giliran Aisyah) rasulullah ﷺ pernah keluar rumah. Sehingga akupun merasa cemburu, lalu beliau ﷺ datang dan melihat apa yang aku lakukan. Beliau ﷺ pun betanya: kenapa ya Aisyah, apakah kamu cemburu?.
Maka akupun berkata: bagaimana mungkin aku tidak cemburu kepadamu ya rasulullah?.
Rasulullah ﷺ pun bertanya: Apakah syaithanmu sedang datang?. Aisyah berkata: duhai rasulullah, apakah ada syaithan yang membersamaiku?.
Beliaupun bersabda: iya. Akupun berkata: apakah setiap orang ada syaithannya? Beliau pun bersabda: iya. Akupun berkata: Kamu pun begitu ya rasulullah?. Beliau menajwab: iya, akan tetapi Rabbku menolongku sehingga dia pun tunduk.” (HR. Muslim no. 5035).
Dari penjelasan dalil-dalil tersebut, memang benar setiap manusia memiliki qarin dari golongan jin yang bertugas menyesatkan manusia. Sehingga kita berkewajiban untuk selalu mentaati Allah dan berzikir dan meminta perlindungan kepada Allah, agar terbentuklah benteng dari godaan tersebut.
Kemudian, tidak ada namanya memasukan arwah orang yang sudah meninggal ke dalam tubuh manusia yang masih hidup, karena ketika seseorang sudah meninggal, maka dia berpindah ke alam barzakh yang menjadi awal perjalanan akhirat.
Lalu, apakah itu adalah qarin orang yang sudah wafat? Wallahu a’lam, hal ini termasuk kepada perkara ghaib, yang dibutuhkan dalil untuk menjawabnya.
Nasihat kami adalah jangan menyibukan diri dengan hal tersebut dan jauhi orang-orang yang mengklaim bisa memasukan ruh orang yang sudah mati ke dalam tubuh orang yang masih hidup. Karena mengaku bisa mengetahui yang ghaib merupakan bentuk kekufuran, karena mengingkari firman Allah ﷻ:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (QS. An-Naml: 65).
Wallahu a’lam
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Rabu, 26 Syawwal 1444 H/ 17 Mei 2023 M
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini