Aqidah

Apa Itu Jin Qorin?

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

Apa Itu Jin Qorin?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan: Apa itu Jin Qorin? Selamat membaca.


Pertanyaan:

Assalamualaikum

Admin izin bertanya 🙏

Apakah ada jin qorin di dalam manusia semenjak lahir dan wafat? Kemudian, apa hukumnya bila memasukkan arwah orang yang sudah meninggal lalu diajak bicara? Benarkah arwah yang masuk itu adalah qorin orang yang sudah wafat?

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS melalui Facebook)


Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah.

Qarin adalah setan dari kalangan jin yang selalu membersamai seorang manusia demi menggodanya untuk melakukan keburukan dan kemaksiatan.

Banyak dalil-dalil yang menunjukkan hal tersebut, di antaranya adalah firman Allah :

﴿۞قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَٰكِن كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ ﴾

Qarinnya berkata: “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh”.” (QS. Qaf: 27).

Qurthubi berkata:

وقرينه هنا هو شيطانه بغير اختلاف

Qarin yang dimaksud di sini adalah syaithan yang menyertainya tanpa ada perbedaan pendapat dikalangan ahli tafsir.” (Tafsir Qurthubi: 17/17).

Begitupula sabda Rasulullah :

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَإِيَّايَ إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ

“Tidak ada satu pun orang kecuali akan dibersamai oleh seorang qarin dari kalangan jin.” Para sahabat berkata: “Engkau juga ya Rasulullah?” Beliau bersabda: “Aku pun begitu, namun Allah menolongku, sehingga dia pun tunduk dan tidak memerintahkanku kecuali suatu kebaikan.”(HR. Muslim: 5034).

Dalam hadits lain, Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا لَيْلًا قَالَتْ فَغِرْتُ عَلَيْهِ فَجَاءَ فَرَأَى مَا أَصْنَعُ فَقَالَ مَا لَكِ يَا عَائِشَةُ أَغِرْتِ فَقُلْتُ وَمَا لِي لَا يَغَارُ مِثْلِي عَلَى مِثْلِكَ. عَائِشَةُ أَغِرْتِ فَقُلْتُ وَمَا لِي لَا يَغَارُ مِثْلِي عَلَى مِثْلِكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَدْ جَاءَكِ شَيْطَانُكِ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْ مَعِيَ شَيْطَانٌ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَمَعَ كُلِّ إِنْسَانٍ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَمَعَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ وَلَكِنْ رَبِّي أَعَانَنِي عَلَيْهِ حَتَّى أَسْلَمَ

“Suatu malam (pada malam giliran Aisyah) Rasulullah pernah keluar rumah. Sehingga aku pun merasa cemburu, lalu beliau datang dan melihat apa yang aku lakukan. Beliau pun bertanya: kenapa ya Aisyah, apakah kamu cemburu?.

Baca Juga:  Apa Benar Istri Yang Mau Dipoligami Dijamin Masuk Surga ?

Maka aku pun berkata: Bagaimana mungkin aku tidak cemburu kepadamu ya Rasulullah?.

Rasulullah pun bertanya: Apakah syaithanmu sedang datang? Aisyah berkata: Duhai Rasulullah, apakah ada syaithan yang membersamaiku?. Beliau pun bersabda: iya. Aku pun berkata: apakah setiap orang ada syaithannya? Beliau pun bersabda: iya. Aku pun berkata: Kamu pun begitu ya Rasulullah?. Beliau menajwab: iya, akan tetapi Rabbku menolongku sehingga dia pun tunduk.” (HR. Muslim no. 5035).

Dari penjelasan dalil-dalil tersebut, memang benar setiap manusia memiliki qarin dari golongan jin yang bertugas menyesatkan manusia. Sehingga kita berkewajiban untuk selalu menaati Allah dan berzikir dan meminta perlindungan kepada Allah, agar terbentuklah benteng dari godaan tersebut.

Kemudian, tidak ada namanya memasukkan arwah orang yang sudah meninggal ke dalam tubuh manusia yang masih hidup, karena ketika seseorang sudah meninggal, maka dia berpindah ke alam barzakh yang menjadi awal perjalanan akhirat.

Lalu, apakah itu adalah qarin orang yang sudah wafat? Wallahu a’lam, hal ini termasuk kepada perkara ghaib, yang dibutuhkan dalil untuk menjawabnya. Nasihat kami adalah jangan menyibukan diri dengan hal tersebut dan jauhi orang-orang yang mengklaim bisa memasukkan ruh orang yang sudah mati ke dalam tubuh orang yang masih hidup.

Karena mengaku bisa mengetahui yang ghaib merupakan bentuk kekufuran, karena mengingkari firman Allah :

﴿قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُۚ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ ﴾

“Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (QS. An-Naml: 65).

Wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Selasa, 3 Rabiul Akhir 1443 H/ 9 November 2021 M


Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Muhammad Ihsan, S.Ag., M.HI.

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2011 – 2015, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2016 – 2021 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Dauroh Syaikh Sulaiman & Syaikh Sholih As-Sindy di Malang 2018, Beberapa dars pada dauroh Syaikh Sholih Al-’Ushoimy di Masjid Nabawi, Dauroh Masyayikh Yaman tahun 2019, Belajar dengan Syaikh Labib tahun 2019 – sekarang | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Kegiatan bimbingan islam

Related Articles

Back to top button