IbadahKonsultasi

Adakah Ibadah Khusus di Bulan Muharram?

Pendaftaran Grup WA Madeenah

Adakah Ibadah Khusus di Bulan Muharram?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang adakah ibadah khusus di bulan muharram?
selamat membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla selalu menjaga ustadz dan keluarga. Saya mau bertanya ustadz.

Ustadz, adakah ibadah khusus pada bulan Muharram?
Jazakumullah khairan Ustadz.

(Disampaikan oleh Fulan, sahabat BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Bulan muharram adalah bulan yang agung dan penuh keberkahan, merupakan bulan pertama dalam penanggalan hijriah, juga salah satu dari bulan-bulan haram (al-asyhur al-hurum) yang Allah sampaikan dalam firmanNya:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ .. الآية (36) سورة التوبة

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”.
(QS Al-Taubah: 36)

Dalam hadist juga disebutkan:

وعَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : .. السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ .” رواه البخاري 2958

Dari Abu Bakrah rodiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Satu tahun itu ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan haram, tiga berturut-turut dzul qa’dah, dzul hijjah, muharram, dan rajab adalah bulan mudhor antara bulan jumadal akhir dan sya’ban”.
(HR Bukhari no:2958)

Firman Allah ta’ala:

(فلا تظلموا فيهن أنفسكم)

“maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”,
yaitu dilarang berbuat dzalim, kemaksiatan, keburukan, karena perbuatan dosa di bulan-bulan haram ini lebih berat dan lebih besar dibandingkan di bulan yang lain, ini sekilas penjelasan terkait bulan-bulan haram yang masuk di dalamnya bulan muharram.

Adapun berkenaan dengan ibadah-ibadah yang bisa dikerjakan di bulan muharram, kurang lebih penjelasannya berikut ini:

1. Memperbanyak puasa sunnah secara umum di bulan muharram.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ . ” رواه مسلم 1982

Disebutkan dari Abu huroiroh rodiyallahu anhu beliau mengatakan bahwa Rasul shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Puasa terbaik selepas ramadan adalah puasa di bulan muharram”.
(HR Muslim no:1982)

Makna yang tampak ditujukan dalam hadist tersebut mengesankan bahwa yang dimaksudkan adalah puasa full selama sebulan, namun telah valid disebutkan dalam keterangan yang lain bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali ramadan saja, maka hadist tentang puasa di bulan muharram ini dimaknai maksudnya adalah anjuran untuk memperbanyak puasa di bulan muharram, dan bukanlah puasa penuh di bulan tersebut.

2. Melakukan puasa hari asyuro (10 muharram)

Ini diterangkan dalam hadist Nabi shallallahu alaihi wa sallam berikut:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa hari Arafah saya berharap kepada Allah dapat menghapuskan (dosa) tahun sebelum dan tahun sesudahnya. Dan puasa hari Asyura saya berharap kepada Allah dapat menghapus (dosa) tahun sebelumnya.”
(HR. Muslim, no. 1162)

Pelaksanaan puasa asyuro ini memiliki beberapa tingkatan sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah berikut:

فَمَرَاتِبُ صَوْمِهِ ثَلَاثَةٌ أَكْمَلُهَا: أَنْ يُصَامَ قَبْلَهُ يَوْمٌ وَبَعْدَهُ يَوْمٌ، وَيَلِي ذَلِكَ أَنْ يُصَامَ التَّاسِعُ وَالْعَاشِرُ وَعَلَيْهِ أَكْثَرُ الْأَحَادِيثِ، وَيَلِي ذَلِكَ إِفْرَادُ الْعَاشِرِ وَحْدَهُ بِالصَّوْمِ

“Tingkatan berpuasa asyuro ada tiga, yang paling sempurna adalah berpuasa sehari sebelumnya dan selepasnya (9,10,11 muharram), yang tingkatan kedua adalah melakukan puasa tanggal 9 dan 10 muharram, adapun tingkatan terendah adalah berpuasa di tanggal 10 saja”.
(Zadul Ma’ad jilid:2 hal: 72 – syamilah)

3. Melakukan ibadah dan kebaikan apa saja secara umum

Dalam firman Allah ta’ala:

(فلا تظلموا فيهن أنفسكم)

“maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”.

Sebagaimana penjelaskan sebelumnya, bahwa perbuatan dosa dan maksiat di bulan-bulan haram statusnya hukumannya lebih besar, dosa lebih dahsyat daripada perbuatan maksiat yang dilakukan di bulan lain, maka dipahami dari larangan tersebut ada mafhum mukholafah/makna kebalikannya, yaitu sebagaimana ketika seorang berbuat dosa di bulan haram bisa dilipatkan dosanya, maka ketika orang beramal solih di bulan-bulan haram pun ganjaran pahalanya juga dilipatgandakan, ini sebagaimana yang diutarakan oleh al-Imam al-Qurtubi berikut:

فيضاعف فيه العقاب بالعمل السيئ كما يضاعف الثواب بالعمل الصالح

“Sebagaimana hukuman amalan buruk dilipatgandakan di dalamnya, maka pahala kebaikan amal solih juga digandakan”.
(Al-Jami li Ahkami al-Quran jilid:8 hal:134 – syamilah)

Dalam pernyataan al-Qurtubi menunjukkan bahwa amal solih yang dikerjakan di bulan-bulan haram (termasuk bulan muharram) akan dilipatgandakan pahalanya, sedangkan lafadz amal solih itu sifatnya umum, sehingga bisa dimaknai memiliki cakupan seperti melaksanakan solat rawatib, puasa sunnah, sedekah, bertutur baik dan lainnya, ini bisa dilakukan di bulan muharram.

Itu beberapa contoh ibadah yang mungkin bisa dikerjakan oleh seorang muslim ketika di bulan muharram, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

Disusun oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Senin, 05 Muharram 1441 H/ 24 Agustus 2020 M



Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Beliau adalah Alumnus S1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dan S2 Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله 
klik disini

Ustadz Setiawan Tugiyono, B.A., M.HI

Beliau adalah Alumni D2 Mahad Aly bin Abi Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Bahasa Arab 2010 - 2012 , S1 LIPIA Jakarta Syariah 2012 - 2017, S2 Universitas Muhammadiyah Surakarta Hukum Islam 2018 - 2020 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah, Dauroh Masyayikh Ummul Quro Mekkah di PP Riyadush-shalihin Banten, Daurah Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Syaikh Musa Alu Nasr, Syaikh Ziyad, Dauroh-dauroh lain dengan beberapa masyayikh yaman dll | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Belajar bersama dengan kawan-kawan di kampuz jalanan Bantul

Related Articles

Back to top button