Keluarga

3 Nasehat Untuk Anda Yang Ragu Menuju Pernikahan

Pendaftaran Mahad Bimbingan Islam

3 Nasehat Untuk Anda Yang Ragu Menuju Pernikahan

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang 3 Nasehat Untuk Anda Yang Ragu Menuju Pernikahan. selamat membaca.

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh ustadz Afwan izin bertanya menjelang pernikahan ada muncul keraguan karena kurang cocok rasanya dengan keluarga calon, mungkin karena hitung2an atau takut keluarga suami mendominasi ketika berkeluarga.. mohon nasihat nya ustadz

Ditanyakan oleh Sahabat AISHAH (Akademi Shalihah)


Jawaban:

Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh

Bismillah, 3 Saran Untuk Tidak Ragu Melangkah Ke Jenjang Pernikahan

Setiap insan ingin bahagia. Termasuk mereka yang hendak menikah. Bahkan menikah menjadi salah satu puncak kebahagiaan manusia. Di saat yang sama, banyak orang yang takut kehilangan kebahagiaan itu ketika telah menikah.

Takut dikhianati, takut dikecewakan, takut tidak sabar, takut tidak bisa membahagiakan pasangannya, takut tidak bisa mencintai, atau takut tidak dicintai, muncul keraguan karena kurang cocok rasanya dengan keluarga calon, mungkin karena hitung-hitungan, atau takut keluarga suami mendominasi ketika berkeluarga, semua ini adalah masih prasangka dan mengada-ngada yang belum pasti terjadi. Terlebih bagi para wanita.

Kekhawatiran itu umumnya lebih tinggi dari pada yang dirasakan lelaki. Kandas di tengah jalan, dia harus kehilangan gelar ‘gadis’ yang menjadi kebanggaannya. Namun ini bagi mereka yang komitmen dengan aturan syariah, bayang-bayang ini akan sedikit berkurang.

Ada beberapa nasehat yang bisa dilakukan, agar kebahagiaan anda semakin berkah dan anda tidak dihantui dengan perasaan takut dan ragu untuk segera menikah setelah melalui proses yang benar dengan petunjuk ilahi.

Pertama, Hanya Bertawakkal kepada Allah.

Allah memberi jaminan bagi siapa saja yang bertawakkal kepada-Nya, maka Dia akan mencukupinya,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan memberi kecukupan baginya.” (QS. at-Thalaq: 3)

Kedepankan perasaan tawakkal, setiap anda menghadapi kenyataan yang tidak pasti. Pasrahkan kepada Allah, dalam setiap upaya untuk kebahagiaan anda.

Dan inilah yang diajarkan oleh para sahabat, terutama bagi orang yang tidak PD ketika menikah atau masih ragu menuju jenjang akad ijab qabul.

Abu Said mantan budak Abi Usaid menceritakan,

Aku menikah, sementara aku berstatus seorang budak. Akupun mengundang beberapa orang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya Ibnu Mas’ud, Abu Dzar, dan Hudzaifah. Ketika datang waktu shalat, mereka mempersilahkan diriku untuk menjadi imam. Seusai shalat, mereka mengajariku,

إذا دخل عليك أهلك فصل ركعتين ثم سل الله من خير ما دخل عليك وتعوذ به من شره ثم شأنك وشأن أهلك

Apabila kamu bertemu pertama dengan istrimu, lakukanlah shalat 2 rakaat, kemudian mintalah kepada Allah kebaikan dari semua yang datang kepadamu, dan berlindunglah dari keburukannya. Kemudian lanjutkan urusanmu dengan istrimu. (HR. Ibnu Abi Syaibah, no. 30352 dan dishahihkan al-Albani dalam Adab az-Zifaf).

Baca Juga:  Bagaimana Kewajiban Suami Dan Istri Dalam Rumah Tangga?

Dalam riwayat lain, Syaqiq menceritakan,

Ada lelaki namanya Abu Hariz. Dia mendatang Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu dan mengadukan kekhawatirannya ketika menikah.

“Saya menikahi wanita gadis masih sangat muda. Saya khawatir, dia tidak suka padaku.”

Nasehat Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu,

إن الإلف من الله والفرك من الشيطان يريد أن يكره إليكم ما أحل الله لكم فإذا أتتك فأمرها أن تصلي وراءك ركعتين، وقل : اللهم بارك لي في أهلي وبارك لهم في اللهم اجمع بيننا ما جمعت بخير وفرق بيننا إذا فرقت إلى خير

Sesungguhnya rasa cinta itu dari Allah, dan kebencian itu dari setan. Setan menginginkan untuk menanamkan kebencian terhadap apa yang Allah halalkan.

Jika kamu bersama istrimu, perintahkan dia untuk shalat dua rakaat di belakangmu, dan bacalah,

اَللَّهُمَّ بارِكْ لي في اَهْلى، وَ بَارِكْ لَهُمْ فِيَّ، اللَّهُمَّ اجْـمَعْ بَـيْنَـنَا مَا جَـمَعْتَ بِـخَيْرٍ وَفَرِّقْ بَـيْنَـنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍا

“Ya Allah, berkahilah istriku untukku, dan berkahilah diriku untuk istriku. Ya Allah kumpulkanlah kami, selama kumpul itu dalam kebaikan. Dan pisahkanlah kami jika perpisahan itu untuk kebaikan.” (HR. Abdurrazaq dalam Mushannaf, no. 10460 dan dishahihkan al-Albani)

Anda bisa ikuti arahan mereka. Menanamkan rasa tawakkal kepada Allah, ketika memulai berumah tangga.

Kedua, Hadirkan Niat untuk Menjaga Kehormatan Diri

Ketika anda menikah dalam rangka mencari yang halal dan untuk menjaga kehormatan diri, maka pernikahan anda bernilai ibadah. Itulah, anda berhak mendapatan pertolongan dari Allah.

Dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرى يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِى يُرِيدُ الْعَفَافَ

“Ada tiga orang, Allah berhak membantunya: Orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang melakukan transaksi mukatabah (menebus dirinya), dan orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan.” (HR. Nasai, no. 1655, Tirmidzi, no. 1756, dan dihasankan al-Albani).

Ketiga, Pahami hak dan kewajiban masing-masing Pasangan

Bagian inilah yang paling penting. Masing-masing pasangan harus memahami hak dan kewajiban masing-masing. Maka mulailah belajar ilmu tentang pernikahan dengan menghadiri kajian, membaca buku-buku yang berhubungan dengan tema pernikahan dan segala tanggung jawabnya.

Setiap keluarga berpeluang menjadi keluarga yang baik, ketika masing-masing memenuhi semua yang menjadi tanggung jawabnya serta selalu kembali dan berdoa kepada Allah Yang Maha Pemurah.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. 
حفظه الله
Selasa, 10 Dzulqa’dah 1444H / 30 Mei 2023 M


Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadits), Dewan konsultasi Bimbingan Islam

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fadly Gugul حفظه الله تعالى klik disini

Ustadz Fadly Gugul, S.Ag

Beliau adalah Alumni S1 STDI Imam Syafi’I Jember Ilmu Hadits 2012 – 2016 | Bidang khusus Keilmuan yang pernah diikuti beliau adalah Takhosus Ilmi di PP Al-Furqon Gresik Jawa Timur | Beliau juga pernah mengikuti Pengabdian santri selama satu tahun di kantor utama ICBB Yogyakarta (sebagai guru praktek tingkat SMP & SMA) | Selain itu beliau juga aktif dalam Kegiatan Dakwah & Sosial Dakwah masyarakat (kajian kitab), Kajian tematik offline & Khotib Jum’at

Related Articles

Back to top button